Hapus Saja Ujian Sekolah! Percuma, Siswa Zaman Sekarang Sudah Pintar

Pic: syukr.is

Apa siswa masa kini takut menghadapi ulangan? Tidak, justru mereka "pintar". Ujian atau ulangan sudah tidak dianggap menyeramkan lagi bagi kebanyakan siswa di masa kini. Bersama kemajuan teknologi, soal-soal yang biasanya diujikan ternyata kebanyakan umum dan tidak mustahil ada di google. 


Saya tidak tahu bagaimana sistem ujian sekolah kalian, tapi sekolahku ujiannya kadang berbasis komputer atau ujian tulis dengan tipe soal pilihan ganda dan uraian. Kebetulan saat ini saya kelas XII dan baru saja melaksanakan ujian akhir. Sudah lama saya ingin mengutarakan keresahan tentang budaya yang selalu ada saat ujian/ulangan ini. 


Menyontek, hampir semua orang pernah melakukannya semasa sekolah, termasuk kamu kan? Ada yang nyonteknya sendirian ada yang berjamaah. Saya sendiri pun pernah, makanya tulisan ini dibuat bukan untuk melarang kalian nyontek, tetapi mengajak untuk bertanya dan berpikir tentang fenomena ini. Berikut saya uraikan pertanyaannya:


• Untuk apa sih ada ujian?

Ujian tujuannya untuk menguji pengetahuan kita tentang materi yang telah disampaikan, dengan cara apalagi guru mengetahui keberhasilan dia mengajar dan sejauh mana muridnya memahami pelajaran kalau bukan dengan ujian? 

Lalu kita menyontek, berarti kita tidak berhasil dong belajarnya? bisa jadi, mungkin karena kita sudah lupa dengan materi pelajarannya. Namun, kenapa kita tidak mau mempelajarinya kembali?


• Menyontek sudah jadi kebiasaan, jadi tidak dianggap lagi sebagai kesalahan? 

Saya tanya, bagaimana cara kalian menyontek saat ada pengawas ujian? Apakah terang-terangan menyimpan HP atau buku di meja? Tidak, kan? Pasti nyonteknya sambil menunduk, karena kamu tahu, kalau ketahuan pengawas, kamu akan menerima teguran atau sanksi. Sanksi atau hukuman adalah balasan buat yang melakukan pelanggaran. Jadi, apakah nyontek bukan kesalahan?


• Apakah hanya siswa yang disalahkan? 

Guru bisa menjadi salah satu faktor penyebab anak didiknya terpaksa harus menyontek. Materi belum selesai, sering absen mengajar, metode belajar yang sulit dicerna murid, menjadikan siswa tertinggal dan tidak memahami pelajaran dengan baik. 


• Kalau budaya menyontek ini tidak bisa dihentikan, lalu apa gunanya ujian? 

Setiap ujian berisi tantangan, lantas kalau semua soal bisa dijawab secepat kilat dengan bantuan Mbak google, lalu apa tantangannya bagi siswa sekarang? Tinggal nyalin jawaban, enteng banget, kayak engga ada artinya. 


Saya pun menyimpulkan satu jawaban. Bukan soal-soalnya kawan, bukan materi pelajaranya, bukan hitung-hitungannya, tapi yang paling penting adalah tantangan untuk berbuat jujur. Kejujuran, bukan hal yang bisa disepelekan. Tidak semua orang bisa menjunjung tinggi nilai kejujuran. Kejujuran itu mahal. Kejujuran itu modal masa depan yang sangat berharga. Kejujuran adalah bagian dari pendidikan karakter di sekolah, berhasilkah kita menerapkannya? Jawabannya lihat saat kamu sedang ujian. 


"Bangsa kita tidak kekurangan orang pintar, tetapi kekurangan orang yang jujur," Kasino Warkop DKI. 


Tulisan pribadi, Devi Tirtasari

Maret, 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jajanan Jalanan dan Sejarahnya

Mengenal Lifestraw, Alat Filter Air yang Praktis

Mengenal Polycoria, Satu Mata Memiliki Dua Pupil atau Lebih